Tips Periksa Ukuran Mata
Periksa Ukuran Mata. Suatu sore di bulan September 2019, aku mendatangi sebuah optik yang lokasinya agak dekat dengan rumahku. Aku membeli frame dan memesan lensa photocromic (saat terkena sinar matahari/UV, warna lensa akan berubah gelap) dengan format no-line bifocal.
No-line bifocal artinya lensa kita memiki 2 titik fokus namun tanpa garis pembatas. Dua titik fokus pada kacamataku yaitu normal & plus. Aku kan pesan yang no-line, jadi tidak terlihat kalo sebenarnya kacamata yang kugunakan juga sekalian sebagai kacamata baca. Biasanya aku gunakan saat beraktivitas di luar rumah (outdoor).
Terbongkar Deh Kesalahanku
“Biasanya Ibu menggunakan ukuran berapa untuk kacamata baca?” Ibu pemilik optik menanyakan saat ia hendak mengukur ukuran mataku.
“Dua, Bu.” Jawabku dengan polos.
Ibu berkerudung yang juga adalah owner optik pun mengernyitkan dahi. “Usia Ibu berapa?” tanyanya lagi.
“41,” jawabku pendek.
“Kalo +2 nggak mungkin untuk seusia Ibu. Kita ukur ulang lagi ya,Bu.”
Ibu owner optik pun dengan gesit menyiapkan perangkat manual pengukur ukuran mata. Kuperhatikan, ia mengambil salah satu dari berbagai ukuran lensa kemudian dimasukkan ke frame kacamata khusus.
Oya, sebelumnya dites dulu nih untuk membaca berbagai huruf yang tercetak pada kartun ukuran poster. Huruf – huruf tersebut dicetak dengan berbagai ukuran, dari besar hingga kecil. Namanya yaitu Snellen Chart. Untuk jarak normal tanpa kacamata yaitu membaca Snellen Chart pada jarak sejauh 6 meter, Alhamdulillah aku masih bisa melihat & membaca huruf-huruf tersebut.
Tiba saatnya untuk tes penglihatan dengan lensa berukuran yang sesuai usiaku. Begitu frame khusus serta lensa dengan ukuran tertentu sudah terpasang di mataku, ibu owner optik pun menyerahkan sebuah kartu dengan tulisan yang dicetak dengan berbagai ukuran.
“Silakan, dibaca Bu. Bisa kelihatan jelas atau nggak?”
Aku pun mencoba membaca tulisan pada kartu tersebut. Wow, Alhamdulillah terbaca semua bahkan terlihat jelas. Nggak ada yang blur.
“Nah, berarti ukuran mata Ibu 1.25 dan memang pas Bu dengan usia Ibu. Kalo 2 itu untuk yang usianya 50’an,” jelasnya dengan tersenyum.
Tersenyum mungkin karena melihat wajahku yang rada planga-plongo berhubung selama ini membaca, mengakses gadget & laptop dengan kacamata yang salah ukuran tapi tetap kupaksakan. Why? Karena dengan ukuran +2 dioptri tulisan yang kubaca memang bisa terlihat. Entahlah hahaha.
Jadi deh kacamata baru dengan ukuran baru, lensa photocromic pula dengan no-line bifocal.
Tips Mengukur Ukuran Mata
Pertama, dites dulu dengan ARK, kemudian keluar hasilnya. Fix masih +1.25. Selanjutnya, ia menggunakan alat periksa manual yaitu dengan memasukkan lensa sesuai hasil ARK dalam frame khusus dan kemudian menyuruhku untuk menggunakannya. Lalu aku disuruh membaca kartu yang berisi tulisan dengan berbagai ukuran.
Perbedaan antara kacamata baca yang pesan dengan yang langsung beli dan pakai
- Bedanya pada lensa, kalo pesan kan kita bisa pilih mau lensa dari bahan apa, di sini aku milih bahan mika.
- Juga pada frame. Kalo yang beli dan langsung bisa dipakai untuk baca, kualitasnya menurutku kurang bagus. Beda nih, dengan yang beli di optik biasanya kualitasnya lumayan bagus demikian juga harganya hehehe. Waktu itu di optik aku beli frame yang harganya 100 ribuan.
- Pertama harus minta surat rujukan dari dokter yang menangani kita untuk periksa ke dokter spesialis mata. Kemudian lanjut dateng ke dokter spesialis tersebut.
- Begitu udah dapat resep ukuran mata, nah kalo nggak salah harus dapetin stempel dari bagian BPJS untuk ‘mensahkan’ bahwa kita adalah pasien BPJS.
- Aku gak tau untuk kalkulasi harga frame & lensa yang dijamin BPJS ya, karena memang belum pernah ngurus. Setau aku dari informasi browsing, kalo udah fix dari kalkulasi tersebut nah, baru deh kita ke optik yang memang bisa menerima resep BPJS. Kalo kemudian kalkulasinya lebih dari yang dijaminkan ya udah jelas kita mesti nambah untuk pembayaran frame + lensa.
Mata dan perawatannya perlu diperhatikan karena merupakan organ tubuh yang penting dan vital. Kacamata merupakan penunjang dikala pengobatan membutuhkannya.
ReplyDeleteBetul banget mas.
Deleteanakku tuh yang pakai kacamata mbaa
ReplyDeletekami dulu sempat ke dokter mata rujukan BPJS, udah periksa, ukur mata dll. ehh, ternyata teteup ngga bisa bikin kacamata gratisan, lupaaa dah waktu itu alasannya apa.
semoga kita semua sehaaatt ya
Iya mbak, jaminan BPJS nggak bisa mengcover semua ukuran lensa.
Deleteaku juga periksa kacamata lewat akr
ReplyDeletehasilnya memang lebih sesuai daripada beli jadi
btw aku juga pernah pakai layanan bpjs buat beli kacamata
Bole tu mbak dishare pengalamannya ttg layanan bpjs untuk beli kacamata.
Deleteberapa lama pakai +2 ? wah jauh banget dengan 1,25
ReplyDeletePengalaman saya, pakai kacamata terlalu tinggi plusnya (nggak tepat) tuh bikin kepala pusing
Saya pernah beli 1/2 lebih tinggi, rencananya untuk stock :D :D
Takutnya plusnya nambah, eh ternyata nggak :D :D
Iya mbak, jauh kan ya. Berapa lama ya? Parah mbak, sempat make dalam beberapa tahun nih. Aku mah udah berasa bisa buat baca ya terus aja dipake. Untung nggak keterusan.
Deletewahahaha aku kok jadi ketawa ya mba ternyata dirimu pake kacamata untuk usia 50an dong gegara salah ukuran yaa
ReplyDeleteIya nih, sebel jadinya sama yang ngukur mataku pas pertama kali ngukur plus itu. Sok banget dia bilangnya +2. Apa daya aku sebagai konsumen yang gak paham dan berasa bisa baca tulisan berdasarkan hasil ngukur itu ya ho oh aja juga.
DeleteBaru tahu terkait bahasan cara ukur mata. Sepertinya saya juga harus ukur lagi dan ganti kacamata nih. Sayang di Cianjur blm sampai ke selatan nya...
ReplyDeleteBetul, kalau berhubungan dengan penyakit mata ke dokter mata periksanya. Kalau mau ukur kacamata yang sesuai, ke optik saja cukup.
ReplyDeleteAku mulai pakai kacamata baca, plus 1, sejak usia 40 tahun..sekarang aku hampir 45, terakhir ukur dan bikin kacamata baru di optik sebelum pandemi...belum periksa lagi karena masih enak dipakainya
Oh ya, aku punya dua, yang satu pesan di optik yang lain beli jadi yang murmer. ini buat jaga-jaga kalau nyari kacamat lupa narunya hahaha...Tapi memang enak yang diukur sih, karena pas sesuai kebutuhan mata kita
DeleteKacamata baca yang langsung jadi juga masih kusimpen, satu-satunya ni yang ga patah. Biasanya patah melulu. Lumayan kan kalo disimpen bisa buat serep hehe.
DeleteBelum pernah pakai kacamata dan beli kacamata khusus, tapi saya tahu ini suami beberapa kali melakukannya. Hehehe. Terima kasih tipsnya mba.
ReplyDeleteInfo yang saya dapat dari optician langganan saya, mata minus (-) itu otomatis akan datang saat kita menginjak usia 40 tahun. Kondisi yang harus dengan ikhlas kita terima haahahaha. Jadi ingat waktu ultah ke-40 untuk diperiksa, si Mas nya langsung bilang "Sudah 40tahun ya Bu?" Saya cuma ngakak.
ReplyDeleteWah jadi tetap tak bisa sembarangan ya Mbak walaupun kacamatanya cuma untuk kacamata baca? Saya cuma punya yang langsung beli pakai 😱😱😱
ReplyDeleteIya, Ira, tetap harus ngukur mata juga. Biar tau spesifikasi ukuran mata kita.
DeleteUdah lama juga ga ngukur kapasitas pandangan mata. Apalagi semakin bertambah usia kian menurun kadar penglihatan terkadang
ReplyDeleteItu beneran mba cuma puluhan ribu ?
Kirain untuk tebus kacamata bisa ratusan ribu bahkan lebih lho
Iya bener, kalo kacamata baca yang langsung pakai biasanya harganya berkisar 20-35 ribuan. Kalo pesen kacamata (frame + lensa) nah ini baru nebusnya ratusan ribu.
DeleteSepertinya kacamata ibuku di rumah juga salah ukuran. Soalnya baru baca sebentat beliau sudah pusing. Berunting baca tulisan ini, jadi paham sekarang. Dan aku maubajak ibu ke optician aja biar lebih sesuai dengan yg dibutuhkan ibuku
ReplyDeleteYa ampun, Mbaa, jadi selama ini menggunakan kaca mata baca yang salah ukuran, tapi tetap nyaman-nyaman aja ya? HIhi.
ReplyDeleteAku juga pengguna plus, dan silindris pula, dan memang berusaha utk ke optik kalo utk ngukur ukuran mata, biar lebih pasti. :)
Thanks for the tips, Mba.
Iya, nyaman karena bisa buat baca hehe. Padahal salah ukuran. Nggak nyamannya karena make yang langsung pakai , kadang ngeliat dari lensanya tuh berasa miring. Framenya pula mudah patah.
Deletepengen cek ke rumah sakit mata, sekalian nyobain bpjs. tapi huduuuuuhhhh ngebayangin antriannya kok mualeeeessss. jadi skrg pake yg beli di supermaket aja. pakainya 1,5. ga tau sih pas apa engga hihi
ReplyDeletekalo mau cepet, cek optik yang ada ARK-nya trus petugasnya (optisien) melakukan prosedur seperti yang saya jelasin pada artikel. U.budget nebus frame plus lensa bisa aja cari yang promo, kadang 200rb juga udah dapet.
Deletebisa jadi gak nyaman kalo kacamata salah ukuran, aku pernah nih, salah ukuran pernah terjadi nih sama aku mak, wah gak nyaman banget dipakai terlebih kalo fokusnya geser sedikit
ReplyDeleteIkutan seneng saat di tes mata ternyata bisa baca dgn jelas dan g blur ya mbak. Tapi senangnya lagi meskipun agak ribet ternyta BPJS masih bs klaim kacamata ya..baru tahu nih.
ReplyDeleteIya, bisa kok BPJS u.klaim kacamata hehe.
DeleteIkutan seneng saat di tes mata ternyata bisa baca dgn jelas dan g blur ya mbak. Tapi senangnya lagi meskipun agak ribet ternyta BPJS masih bs klaim kacamata ya..baru tahu nih.
ReplyDeleteWah ternyata mata mbak mia gak separah itu kok, hehehe. Akupun kayanya mau cek mata juga karena ukuran kacamata kerasa gak pas, pusing aku setiap pake
ReplyDeleteCari optik yang ada ARK-nya ya, trus nanti minta lanjut ngukurnya dengan yang manual.
DeleteWuah.. Baru tau detail periksa ukuran mata disini. Aku gak pernah kena mslh disini. Tp salah seorang keluargaku ad yg pernah mengalami hal yg sama. Mungkin aku suruh baca ini dulu ya
ReplyDeleteYa, semoga bermanfaat
DeleteAku jadi pengen periksa mata eiy karena keknya mata aku juga udah mulai gimana gitu deh ini :( tp bener, mending langsung ke optik drpd beli online langsung tanpa periksa ya.
ReplyDeletealhamdulillah mba mia sudah menemukan ukuran kacamata yang pas. g enak banget rasanya kalau ukuran kacamata tidak sesuai. bikin pusyiing kepala. saya biasanya setahun sekali cek ukuran minus mata di optik mba, selama ini selalu beruhah minus dan silindernya.
ReplyDeletekalo aku tuh nggak pusing, tapi kabuuuur
DeleteKalo ke dokter mata atau ke optik paling sennag saat dites huruf gitu haha. Terus pernah coba mau ukur kacamata, udah di tes mata nya berapa eh gak jadi. Alasanya minus nya masih aman hihi. Setuju mbak, mending ukur dulu yaa, biar bisa menyesuaikan frame dan juga lensa. Kan kalo nyaman enak di mata, pasti nyaman di pakai hihi
ReplyDeleteEny juga silinder loh mba kaget pas test eh.. kira aman2 aja jadi sekarang pake kacamata tapi bisa pusing juga knp yaa
ReplyDeletemungkin berubah en ukuran matamu. coba cek ke dr.mata dulu, jadi sekalian ngukur mata dan konsul ttg pusingnya
DeleteAku pernah pakr bpjs plafon utk kelas 1 itu 300k. Sisanya kita bayar sendiri
ReplyDeleteWah, makasih infonya mbak. Karena aku belum pernah ngurus kacamata dengan bpjs jadi nggak tau plafonnya berapa, ternyata 300rb ya kalo kelas 1. Sip deh.
DeleteAku malah baru tau mba ada kacamata minus atau kacamata baca yang langsung jadi. Krn selama ini klo suami mau ganti kacamata pasti selalu diukur dulu di optiknya.
ReplyDeleteyang saya maksud di sini kacamata langsung jadi/pakai itu yang plus. kalo yang minus saya nggak tau, karena belum pernah kena minus.
Deletesuka deg-degan kalau tes mata gini. Malu kalau ada bagian yang burem trus aku salah baca, hahaha.
ReplyDeleteTrus kalau pakai AKR itu harus melek terus sampai dibolehin kedip. Waktu melek itu lho lihat objek di dalam AKR, biasanya balon udara.
Wah, aku baru tahu deh kalo ada pengukuran mata seperti ini. Mungkin karena mata saya normal selama ini. Duh jadi keingetan si sulung deh. Udah lama matanya gak diperiksa. Sejak pandemi belom diperiksa lagi. Mungkin minusnya nambah. :(
ReplyDeleteaku belum lama ini juga baru aja cek mata mba. Harus reguler memang kalau udah usia seperti kami hehe
ReplyDeleteSangat berguna banget namanya periksa mata aku juga pernah periksa mata kalau lagi bikin kacamata..
ReplyDeleteAku sekarang kalau periksa mata langsung ke RS khusus mata, kebetulan di Jogja ada mbak. Hasilnya lebih akurat ketimbang di optik. Kalau di Jogja ke RS. dr Yap
ReplyDeleteAki juga baru ganti lagi nih kacamata karena ukuran lensanya udah gak nyaman. Aku gak bisa beli kacamatan yang langsung jadi terutama yang baca karena pakainya progresive
ReplyDeleteBeberapa kali check mata, tapi belum perhatiin sampe detail prosesnya. BAru tahu kalau +2 itu biasanya ukuran kaca mata utk usia 50an. Beberapa waktu lalu beli kaca mata minus, sudah check ukuran. Tp pas jadi, kaca matanya terasa gak nyaman, jadi saya minta tuker jd kaca mata utk baca saja.
ReplyDeleteAku ketakutan kalau disuruh ke Optik. Suka parno karena selaluuu minusnya nambah. Tapi kalau uda usia middle gini, gakkan nambah lagi kali yaa..
ReplyDeletekalau ulun agak bingung nih sama minus mata. soalnya sudah ganti yang baru tapi masih berbayang gitu pas lihat di jarak tertentu. apa jangan-jangan ada plus atau silinder lah matanya?
ReplyDelete