Wisata Bromo. Artis cantik berkerudung itu nampak sangat bahagia. Emak liat dalam sebuah acara yang ditayangkan di televisi tentang aktivitas travellingnya di Gunung Bromo. Senyum Zaskia Mecca nampak sumringah dan anak-anaknya pun bersemangat dalam travelling tersebut
Berwisata di Daerah Jawa Timur
Momen Zaskia bersama keluarga pun membuat ingatanku melayang ke tahun 2014. Gunung Bromo menjadi salah satu tujuan wisata kami waktu itu. Selain ingin menghirup udara pegunungan, kami sekeluarga saat itu bisa melihat bagaimana perkembangan objek wisata gunung yang dihuni oleh suku Tengger tersebut di tahun 2014.
Travelling ke gunung memang sesuatu yang sangat jarang bagi kami sekeluarga. Jadi, kami pun semangat saat mendengar mamaku berencana memasukkan Gunung Bromo sebagai tujuan wisata kami.Akhirnya, kami dalam 1 rombongan ada 7 orang (aku, paksu, anakku -Fikri-, mama, papa, tante (adik mama) & supir mobil rental) pun siap berangkat.
Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Menuju Bromo
💥Kalo mau ke daerah dataran tinggi apalagi ke gunung, harus bawa pakaian hangat bisa sweater, hoodie dan jaket untuk melapisi pakaian yang kita pakai. Jangan lupa kaos kaki dan tangan dan syal. Jangan lupa juga sangu masker ya, bukan karena pandemi tapi waktu aku ke sana kan memang belum ada pandemi Covid-19, jadi maskernya nih untuk melindungi hidung agar tidak menghirup debu dan pasir. Inget di Bromo ada gurun pasir.
💥Perjalanan menuju dataran tinggi tentu menanjak naik dan berkelok. Saat pulang pun kita akan menuruni tanjakan. Jadi bagi yang perutnya nggak tahan guncangan dalam perjalanan, wajib minum obat anti mabok perjalanan.
💥Bagi yang sedang haid, seperti aku saat itu juga sedang haid. Gunakan pembalut dengan panjang 30-36 cm, biasanya yang versi night nih. Pake aja, daripada nembus di jalan ya kan. Jangan lupa bawa persediaan pembalut juga ya.
💥Nah, the last is cuan. Kita dalam perjalanan yang lumayan jauh. Kalo search dari mbah Google itu sekitar 61,4 km jarak dari Sidoarjo dengan rute Pasuruan. Jadi tentu harus ada cuan untuk beli BBM, kemudian untuk jajan dan makan di rest area, lanjut untuk bayar sewa jeep dan kuda. Jadi berapa tuh ya? Duh, perkara bayar-bayaran nih urusan Papa dan Mama, jadi aku nggak tau hehe..
Gunung Bromo Sebagai Objek Wisata
Kami berangkat dari Sidoarjo (rumah tante). Rute kami menuju
Bromo yaitu Sidoarjo-Bangil Pasuruan-Probolinggo-Cemara Lawang-Bromo. Menuju daerah gunung tentunya perjalanan yang dilewati pun kondisinya menanjak. Beruntung driver kami lumayan ahli dalam menyetir.
Nah, berhubung saat itu aku nggak ada pengen bikin tulisan tentang travelling jadi lupa, apakah melewati rute Nongkojajar Pasuruan ataukah Puspo Pasuruan. Apalagi kalo dalam perjalanan, aku tuh lebih memilih tidur apalagi sangu & mengonsumsi obat anti mabok perjalanan menjadi hal wajib bagi aku. Jadi liatin pemandangan perjalanan nggak pake lama. Udah ngorok aja.
Tau-tau udah nyampe aja tuh ke SPBU dan disuruh siap-siap akan berganti mobil dengan mobil jeep. Bagi yang pengen buang hajat dan menghirup udara segar karena udah lama di mobil jadi nyempetin untuk keluar mobil. Aku yang saat itu lagi haid, juga nyempetin untuk ganti pembalut ke wc umum. Alhamdulillah wc-nya bersih. Antrian yang mau buang hajat juga lumayan. Wah harus gercep nih aku hehe.
Hawa pun terasa dingin. Entah berapa derajat ya.. Lupa ngecek hp yang biasanya ngasih bocoran berapa derajat suhu di lokasi kita saa itu. Berhubung akan berganti mobil, papa, mama dan tante pun sudah siap dengan jaket, syal dan topi penghangat juga masker. Sedangkan aku sekeluarga sudah merasa cukup dengan jaket dan masker wajah.
Dibantu driver rental, mama pun nego harga jeep yang akan disewa. Aku nggak tau pasti berapa harga sewa jeep. Tau beres aja. Jangan ditiru yah haha. Begitu dapet harga yang cocok, mama pun kasih kode ke kita untuk pindah mobil. Jadi, driver rental nunggu di mobil sampai kami selesai berwisata di Bromo.
Serunya Berkuda di Bromo
Tiba waktunya untuk berJeep ria. Yuhuuu! Lokasi pertama yang kami tuju yaitu Bukit Teletubbies (Blok Savana). Kenapa ya jadi dinamakan ‘Bukit Teletubbies’? Kalo dari penampakan yang terlihat oleh mata adalah bukit-bukit nan hijau tersusun rapi, seperti yang ada di film serial Teletubbies.
Di kaki bukit banyak jeep yang parkir dan para wisatawan biasanya menyerbu pemandangan di kaki bukit untuk berfoto. Ada juga yang ngupi, bahkan shopping kaos oblong khas Bromo. Jajanan juga ada. Cemilan gitu deh. Jadi don’t worry kalo mau minum yang anget-anget juga ngemil, insya Allah ada. Mau belanja kaos buat dipake sendiri dan oleh-oleh juga tersedia.
Di kaki bukit juga terpasang papan pengumuman agar kita menjaga kelestarian lingkungan, tentunya jangan buang sampah sembarangan ya. Selain itu juga hati-hati, kali aja ketemu beol & pipisnya kuda. Jadi dengan mengenakan masker, sebenarnya meminimalisir menghirup aroma yang nggak sedap.
Naik kudanya kapan? Sabar. Jadi begitu di kaki bukit udah kelar berfoto, ngupi, ngemil dan shopping, pak supir Jeep pun membawa kita ke gurun pasir, menuju lokasi kaki Gunung Bromo.
 |
Katanya di sini juga sebagai lokasi film Pasir Berbisik |
Di area gurun pasir ini biasanya tercium aroma belerang hehehe. Saingan dengan aroma kotorannya kuda deh. Tapi itu nggak mengurangi hasrat kami untuk berfoto. Momen langka ini harus diabadikan ya kan, karena nggak tiap hari berada di Bromo. So here we are di gurun pasir dan juga berpose bersama mobil Jeep.
Yuk, lanjut berkuda! Kuda-kudanya lumayan gagah loh. Jadi aku ‘tega’ untuk menunggangi si kuda. Berapa tarif sewanya? Kalo nggak salah waktu itu Rp100.000/ekor. Anakku diajak untuk berkuda eh nggak mau dia. Jadi, hanya aku dan paksu yang berkuda. So it cost Rp. 200.000.
 |
Berlatar belakang Pura Luhur Boten |
Jadi, pengalaman dari berusaha menaiki si kuda, menungganginya dan menyusuri gurun pasir kemudian turun dari kuda bagi aku tuh bener-bener bikin jantung mau copot. Hahaha. Why?
- Pertama ya, beratku lumayan overweight, jadi ngangkat badan untuk menaiki si kuda ini duh luar biasa deh pokoknya.
- Kedua, berhubung nggak terbiasa berkuda, saat menunggang kuda tuh rasanya tegang banget, ya Allah. Antara rasa takut jatuh, badan berasa nggak seimbang lah.
Untungnya bapak penuntun kuda udah pengalaman, jadi dia nenangin aku. “Jangan tegang, Bu. Santai aja.” Mendengar perkataan si Bapak, aku pun mengatur nafas dan merilekskan posisi tubuh.
- Ketiga, bingung turunnya gimana? Hahaha.. Lagi-lagi dibantu oleh si Bapak. Begitu udah turun, badan kok ya berasa segar gitu. Baru ngeh tuh kalo berkuda memang aktivitas olahraga hahaha.

Wisata Berkuda Melatih Keberanian & Kesigapan
Kusebut sebagai aktivitas wisata ya, karena aku memang sedang berwisata di Gunung Bromo. Jadi menurutku, wisata berkuda selain sebagai refreshing juga melatih keberanian dan kesigapan kita.
Keberanian untuk mencoba yang tidak biasanya kita lakukan. Kalo dalam keseharian kan kita biasanya menunggang kuda besi dan kita pun sudah terbiasa. Nah, kalo berkuda? Apalagi kudanya bertubuh sehat dan berisi. Tentu kita pun semangat untuk mencoba berkuda.
Kalo perkara kesigapan, nah, aku sangat perlu berlatih nih. Menaiki kuda kemudian turun dari kudanya aja masih bingung, gimana bisa dibilang sigap ya kan? Saat menunggangi kuda pun, badan masih tegang, nggak luwes mengikuti gerak kuda, sigap darimananya nih?
Andaikata di kotaku ada wisata berkuda, aku pengen berkuda lagi ah. Kudanya pun juga harus yang sehat dan kuat ya, karena aku gendut hahaha.
💞💞💞
Yuk ah sekan dulu throwback Emak saat travelling ke Bromo.
Serunyaaa... aku naik kuda baru sekali deh mbak, itu waktu bermain di salah satu tempat wisata di daerah bandung, dan masih dipegangin sama yang punya kuda hehe.. kalo di bromo situasi dan medannya beda ya.. lebih luas dan tentu banyak pengalaman yang bisa dishare setelah naik kuda di bromo
ReplyDeleteSama aja mbak, di Bromo juga ada bapak yang menuntun kudanya.
Deletemeski udah pernah ke bromo tapi aku gak sempat meraskan berkuda di sana, padahal kesempatan yang baik ya, tapi entahlah saat itu aku mager banget. Btw suka sekali baca tulisannya
ReplyDeleteTerima kasih udah suka dengan tulisan ini. Iya nih, baru aja ditulis kisah travellingnya padahal udah 6 taon yang lalu.
Deletewah ini semacam memotivasi aku buat nulis kisah perjalanan ke Bromo 6 tahun yang lalu juga loh mak..oke baik kumpulkan niat dan dokumentasi hehehe
DeleteAku baru sekali ke sana. Itupun sama rombongan kantor. Tapi gak sempet naik kudanya. Hiks. Waktu itu kita ngejar sunrise, jadi berangkat tengah malm dan shubuhan di sana. MasyaAllaaahhhh dinginnya luar biasaa! Padahal baju udah lapis-lapis.
ReplyDeleteIya, dingin kalo subuh. Makanya akhirnya kita rada siangan ke Bromo. Walaupun tetep dingin tapi gak dingin banget.
DeleteAku sama sekali belum explore daerah Jawa Timur kecuali kunjungan ke Surabaya, Malang, dan Pacitan bertahun2 lalu.
ReplyDeleteJadi belum pernah ke Bromo. Sering liat foto Bromo di mana-mana. Semoga suatu saat berkesempatan ke sana. TFS Mbak Mia
Aku belum pernah ke bromo nih jd kepengen juga. Pengennga sih kesana pas ud selesai covid nanti biat lebih free
ReplyDeleteBerasa mendapatkan alarm yang berdering-dering keceng. DUlu saat kuliah ke Bromo sama teman-teman, di awal kerja jugak. Terus berharap dong bisa famtrip ke Bromo saat saya sudah menikah, dan sampai sekarang belum kunjung kesampaian.
ReplyDeleteBaca cerita wisata ke Bromo jadi ingat liburan ke sana beberapa tahun yang lalu. Terakhir ke sana sekitar tahun 1995, udah lama sekali ya hihihi, pasti keadaan di sana udah banyak yang berubah, lebih baik lagi ya.
ReplyDeleteDuh ingat Bromo ini aku sedih banget soalnya awal tahun lalu sudah dapat voucher hotel 2 malam tapi karena Coronce batal berangkat huhu, pengen banget pada berkuda disana.
ReplyDeleteAkhir Desember kemarin kami ke Bromo. Sekarang naik kudanya 150 ribu perorang kalau dari parkiran. Kemari anak-anak dan pak suami sempat naik kuda. Oya ceritanya sempat kutulis di blog.
ReplyDeleteYa ampun aku jadi kangen Bromo! Beberapa tahun lalu aku berdua sama suami kesana. Masih kebayang sebelum subuh dijemput naik motor boncengan dingin-dingin biar bisa liat sunrise. Trus naik kuda nanjak ke atas. Ah seseru itu! Semoga satu waktu bisa kembali lagi :D
ReplyDeleteMbaaa, daku trakhir ke Bromo tuh kelas 3 SD
ReplyDeleteBerabad2 lampau :D
Pingiiinn banget ngajak bocils untuk traveling ke Bromo, tapi momennya blum pas.
semogaaaa segera hengkang si corona ini yha
Aku juga jadi teringat liburan bersama keluarga besarku, kak..
ReplyDeleteAkhir bulan desember 2019, mashaAllah~
Gak nyangka terus sampai sekarang belum bisa pulkam lagi.
Sedih banget, rasanya..
Iyaya...perjalanan ke dataran tinggi gini perlu bawa obat anti-mual.
DeleteSoalnya pas kami ke sana, ternyata keponakanku ada yang gak kuat dan muntah aja gitu sepanjang perjalanan. Kasian banget, gak bisa menikmati Bromo.
hiks destinasi wisata impianku nih
ReplyDeleteberkali kali batal mau ke sana
semoga nanti terlaksana bareng anak-anakku, amin
Wisata Berkuda di Bromo, Jawa Timur jadi pengen ke Bromo ulasan ceritannya menarik
ReplyDeleteDestinasi Gunung Bromo ini udah lama masuk list, tapi belum kesampaian😅 Insya Allah bisa ke sana bersama keluarga😇🥰
ReplyDeleteBerkuda diantara dinginnya udara Bromo sepertinya bisa bikin rileks.
Naik kuda memang sesuatu ya, apalagi bisa merasakan pergi ke bromo, Deuh jadi pingin ke sana, semoga pasca pandemi bisa terwujud
ReplyDeleteBelum pernah ke Bromo hiks... Emang jarang banget sih ke gunung gitu jadinya gitu deh hehehe... Tapi wishlist banget ke Bromo ini, semoga kesampaian nantinya.
ReplyDeleteHuhu Bromo, kepengen banget bisa main ke sana. Apalagi sekarang, rasanya sudah bosen di rumah terus. Tapi hehe, harus sabar ya. Nunggu pandemi berakhir dulu. Biar kasus gak makin merajalela. Semoga kesampaian deh nanti main ke Bromo. :)
ReplyDeleteBtw, aku belom pernah deh naik kuda. Palingan naik andongnya. Takut deh. Kalo ke Bromo, kayaknya kudu nyoba ya wisata kuda ini :D
Deletebelum pernah naik kuda, nggak berani.
ReplyDeleteBelum pernah ke Bromo juga. Ntar nunggu anak-anak besar, biar bisa ke sana sekeluarga
belum kesampean ke bromo 😌 dari zaman masih sma, sampai keluar jatim 20tahun lebih kemudian. orang jatim yg ga kenal bromo. sedih ga sih hiks
ReplyDeleteBromo destinasi yang ga akan pernah bosan untuk dikunjungi, udaranya, pemandangan nya bener2 merefresh kan banget. Jujur rindu banget pingin ke sana lagi, tp aku cuma sekali2 aja naik kuda di sana ternyata ngeri juga
ReplyDelete(Hahahah)
Dulu jaman masih sekolah di Malang, hampir 2x seminggu main ke Bromo menikmati sunrise. Berangkat tengah malam dan menunggu matahari terbit dalam dingin sambil menikmati bergelas-gelas kopi. Aahh jadi kangen Bromo
ReplyDeleteKangen ngetriipp
ReplyDeleteKangen BROMO
Kangen naik kuda
semoga kita semua sehaaatt dan bisa traveling lagi yaaa
Bunda blm pernah wisata ke Bromo. Anak2 dan cucu malahan sudah menikmati dinginnya udara di BROMO.
ReplyDeleteBromo, pemandangannya emang selalu bagus ya kalau buat background foto hiii.. Dulu temen2 kantorku pada pergi kesana sayangnya aku nggak ikut :D
ReplyDeleteMbaa.. aku belum pernah ke Bromo. Pengin banget sama anak2 tapi udah pandemik aja. Sedih
ReplyDeleteMudah2an bisa ke sana setelah pandemik berlalu amiin.. tetap butuh masker ya dulu sbelum pandemik
hahaha... saya juga pas mau mencoba naik kuda di parangtritis mikir kasian ke kudanya karena overweigh.. hahaha.. dan ngebayangin turunnya pasti susah. BEtul ternyata ya, Mba
ReplyDeleteDuh mba dari jaman kapan pengen ke bromo belum kesampaian. Keburu ada pandemi sampai sekarang. Huhu dan baca ini semakin mulieng pengen kesana....
ReplyDeleteaku ya deg2an nih pas dulu naik kuda di bromo, kasian kudanya kok kelihatan kurus harus bawa aku yang gede gini hahaha...asking tegangnya smp gak nyaman itu aku naiknya...plus takut jatoh juga sih
ReplyDeleteAku ke Bromo terakhir kali waktu masih SD dong, hehehehe... Tahun lalu bulan Februari aku nyaris ke Bromo sama teman-teman fotografi tapi kita batal karena salah satu dari kita berhalangan. Sekarang harus nunggu pandemi selesai dulu nih baru bisa ke Bromo.
ReplyDeletePengen banget balik ke Bromo. Terakhir ke sana waktu anak saya masih kecil-kecil. Trus, anak yang kecil nangis melulu karena dia gak suka dibangunin saat lagi nyenyak tidur hehehe
ReplyDeleteHhahaaa, ketagihaan ya Mak berkuda, bener loh keliatan tampak gagah, meski ga tau turunnya, hiiii. Seruunyaa yang berkuda di Bromo, banyak hal yang mesti dipersiapkan kalo piknik ke Bromo ya, terpenting betuul Cuaaan.
ReplyDeleteEh, sini di Parongpong, Bandung ada tempat berkuda khusus, bisa belajar pula.
Ahhh..jadi kangen Bromo...pengen banget ke Bromo menikmati pemandangan dan udaranya yang segerrr banget.
ReplyDeleteSaya suka juga ngikutin keluarga Zaskia Adya Mecca, liburannya seru-seru, termasuk yang ke Bromo
ReplyDeleteSaya belum pernah ke Bromo, tapi membaca dan melihat foto-foto teman, jadi suka ngerasain di sana dingin dan anginnya membelai lembut badan kita ya Mbak
Berkuda memang membutuhkan keikhlasan dan kesabaran serta hati yang bersih ya, hati kita gusar, kudanya juga suka ikutan jadi rewel.
Ya ampun, aroma belerang berpadu dengan aroma kotoran kuda. Harus pakai masker yang tebal ya kalau kesana
ReplyDeleteterakhir naik kuda kami sekeluarga menikmatinya di Candi Gedong Songo. Seru juga memang.. semoga next bisa ke Bromo
ReplyDeleteAku belum pernah ke sana pengen ajak suami dan anak-anak bertualang di Bromo, naik kuda, merasakan dinginnya udara pegunungan...
ReplyDeleteSeru banget mbk. Baca ini jadi kangen Bromo, pingin kesini lagi bareng suami dan anak. Pingin nyobain naik kuda sama jeep
ReplyDeleteAh mba mia ini, bikin pengen traveling aja nih, uda gatal kaki mau traveling. Hahaha. Seseru itu. Dari dulu aku gak suka gunung tp aku kepo ih ke bromo
ReplyDeleteDuh,baca ini jadi kangen Bromo
ReplyDeleteaku terakhir ke Bromo tahun 2019, sebelum COVID menyerang
sebenarnya penasaran, tapi aku g berani naik kuda mbak, hehe
Waktu ke Bromo aku sama suami memilih jalan pulang pergi, padahal mau juga naik kuda seru juga ya sambil foto-foto. Baru mau kembali ke sana sama anak-anak eh udah pandemi. Aku ingat waktu turun dari Bromo langsung makan bakso, hanget banget di cuaca yang dingin.
ReplyDeleteSenang ya Kak sudah bisa ke Bromo
ReplyDeleteSaya masih sebatas membaca artikel teman-teman dan mencoba membayangkan seperti apa jika kelak beneran kesana
Bromo salah satu wisata incaranku mba, pengen juga bisa ke sini.
ReplyDeletemudah-mudahan ada rejeki dan bisa berkunjung ke sini aamiin
sekarang jadi dapet informasi darimu lebih makasih mba
Baru sekali ke Bromo sama rombongan kantor pas ada acara di surabaya.dinginnya luar biasa Bromo hehehe.sayang fotonya lupa ada dimana hahaha
ReplyDeleteBelum pernah ke bromo. Lucuk mbak pakaian nya, dari jaket, mantel dan segala macam atribut perlengkapan untuk kondisi dingin. Hihi.
ReplyDeleteApalagi wisata naik kuda, sambil berada di kawasan bromi, wiiih rame banget
Aku belum pernah ke Bromo, baca ini jadi pengen kesana huhu :( eh iya, aku selama liburan ga pernah haid, jadi mikir kalo haid gimana ganti2 pembalutnya di perjalanan, kok rasanya ga enak pas nyucinya ya. Tips dong mbak buat hal itu.
ReplyDeleteDuh senengnya Mbak bisa wisata ke Bromo. Mengalihkan perhatian sejenak dari Kalimantan Selatan yang panas ya. Berkuda memang seru, baik utk anak2 ataupun orang dewasa.
ReplyDeletebelum pernah ke bromo juga nih padahal katanya bromo ini pemandangannya indah banget yaaa. tapi agak kaget nah ulun biaya naik kudanya 100 ribu. heu
ReplyDeleteJd pengen ke bromo mba mia. Belum pernah sekalipun kesana soalnya. Hihi.
ReplyDeleteTp msh bingung kalo ngajak anak yg umurnya tanggung gini. Digendong keberatan dilepaa kasian. Hihi
Huaa jadi kangen Bromo nih Mak. Lama banget nggak ke Bromo. Kalau aku setiap ke sana nggak pernah naik kuda karena takut hehe. Lebih suka jalan kaki. Tak apa capek daripada pingsan diatas kuda karena ketakutan.
ReplyDeletepertama kali ke Bromo waktu SMA, dan nggak mengira kalau dinginnya ampun ampun hahaha
ReplyDeletegelap gulita udah jalan kaki melewati pasir berbisik, astagah
sejak itu sampe ngomong sama diri sendiri nggak mau balik lagi ke Bromo :D