Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan di Bulan Rajab

Bulan Rajab.  Barusan ngulik konversi tanggalan masehi dan hijriah di sebuah situs.  Duh aku jadi surprise sendiri pas masukin tanggal kelahiranku: 'akhir Juni 1978'.  Wah, ternyata eh ternyata aku tuh dilahirkan di bulan Rajab 1398 Hijriah.  Efek menua nih. Udah banyak lupanya. Perasaan sih, aku tuh lahir di bulan Jumadil Awal atau Akhir gitu.  

bulan-rajab



Kalo udah nyampe ke bulan Rajab berarti siap-siap dong menjelang bulan Ramadan. Asyik ya, karena berarti sebentar lagi bakal ketemu dengan bulan yang berkah dan menebar banyak pahala.  Bulan Rajab 1443 hijriah kali ini berada di bulan Februari 2022, jadi bisa dikira-kira tuh kapan bulan Ramadan akan tiba.

Tapi, sebenarnya banyak hal-hal yang harus kita ketahui terkait dengan bulan Rajab ini.

Bulan Rajab Bulan Suci

Salah satu keistimewaan dari bulan Rajab yaitu bulan ini termasuk ke dalam bulan haram (suci).

 Rasulullah bersabda: 
"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi.  Satu tahun itu ada dua belas bulan.  Di antaranya ada 4 bulan haram (suci).  Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo'dah,, Dzulhijjah, dan Muharram. Dan Rajab Mudhor terletak di antara Jumada (akhir) dan Sya'ban (Hadis Riwayat Bukhari no.3197 dan Muslim no. 1679).

Makna bulan suci di sini artinya dilarang untuk berperang (kecuali sebagai aktivitas defensif).  Selain itu di bulan Rajab pun dilipatgandakan dosa bagi yang berlaku maksiat dan pahala bila berlaku sebaliknya.

Isra Mi'raj pun di Bulan Rajab

Peristiwa Isra Mi'raj terjadi di bulan Rajab.  Pada peristiwa tersebut, Allah tidak saja menurunkan perintah shalat kepada Rasulullah di tahun ke 10 kenabian tapi juga ditetapkan sebagai pemimpin seluruh umat manusia dan menjadi imam bagi nabi & rasul terdahulu di Baitul Maqdis.

Berbagai Peristiwa Penting Lainnya di Bulan Rajab

Buat bahan refresh nih terkait bulan Rajab dan insya Allah bermanfaat bagi kita.  Jadi dikutip dari berbagai sumber, ternyata pada bulan Rajab;

  • Terjadi peralihan kiblat yang awalnya di Masjidil Aqsa kemudian menjadi di Masjidil Haram, sebagaimana dituliskan oleh Ibnu Katsir pada Al Bidayah wa An Nihayah, III, 252-253.
  • Memang ada perbedaan pendapat terkait 'larangan berperang' di bulan-bulan haram.  
    • Pendapat pertama, para ulama berpenpendapat bahwa larangan ini telah mansukh (dihapuskan).  Hal ini dinyatakan karena terjadi berbagai aktivitas futuhat (pembebasan/penaklukan wilayah) dan perlawanan kepada musuh, seperti pada tahun ke 2 Hijrah, Rasul mengirimkan detasemen sebagai pendahuluan dari Perang Badar (Ibnu Katsir pada Al Bidayah wa An Nihayah, III, 248-249), juga Perang Tabuk yang menggentarkan adidaya Romawi (Ibnu Hisyam, As Sirah An Nabawiyah, V/195), Khalid bin Walid memmpin Perang Yarmuk  (Ibnu Katsir pada Al Bidayah wa An Nihayah, VII, 4) juga membebaskan Irak  (Ibnu Katsir pada Al Bidayah wa An Nihayah, VI, 343) dan seterusnya.
    • Pendapat kedua, para ulama menyatakan masih berlaku larangan tersebut.  Bila tetap terjadi peperangan dikarenakan perang berawal di luar bulan haram namun masih berlanjut hingga bulan memasuki bulan haram. Bisa juga bila bersifat defensif (mempertahankan diri/perlawanan).
  • Rasulullah bertemu dengan kaum Anshar yang kemudian mempercayakan kepemimpinan kepada Rasul dan kemudian berdirilah Negara Islam di Madinah.
  • Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (Ottoman) terjadi pada 28 Rajab 1342 H.  Mustafa Kemal Attaturk yang menghapus kekhilafahan tersebut dan setelahnya Turki pun berubah menjadi negara sekuler.

Keep On Takwa

Semoga di bulan Rajab ini mampu memperbanyak aktivitas yang mendekatkan diri kepada Allah.  Melatih diri agar menjauhi perbuatan maksiat.  Mumpung masih diberi kehidupan oleh Allah SWT.

(*Diolah dari berbagai sumber.

Mia Yunita
Mia Yunita Seorang emak | Lifestyle Blogger | Kontributor Opini | Love to eat, read, pray & jalan-jalan

1 comment for "Renungan di Bulan Rajab"

  1. Aamiin .. semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi hamba Allah yang lebih baik lagi.

    ReplyDelete