Berobat ke Dokter Spesialis (dengan BPJS)
Berbagi pengalaman saat berobat tentunya dengan harapan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Jadi nggak bakal berasa ngeblank saat sakit melanda tubuh.
Check This Out!
Duh, bahasa gue berasa aneh ya tentang 'berasa ngeblank' saat sakit. Tapi kalo aku pribadi memang berasa demikian. Gak hanya berasa ngeblank, ditambah lagi dengam bagian-bagian tubuh yang terserang penyakit. Wah!
Penyakit apa aja nih yang langganan bolak-balik menyerang tubuh? Selain itu biasanya saat sakit apakah mikir dulu akan berobat kepada siapa? Dokter atau ahli bekam atau ahli pijat (massager)?
Berkaitan dengan penyakit yang menyerang kita tentunya kita mencari tau nih tentang penyakit tersebut agar gak berasa stress, juga bisa memutuskan gimana pengobatannya. Selain itu juga ada persediaan obat yang kita simpan.
Tentang obat yang disimpan untuk persediaan tentunya bukan sembarang obat ya. Artinya memang obat yang cocok untuk mengobati penyakit kita dan juga termasuk obat yang diresepin dokter buat kita. Jadi maksudnya ada obat yang diresepkan juga non resep.
Selain itu obat-obatan pun berbeda juga bahan pembuatannya. Ada yang berbahan dasar bahan kimia dan juga herbal.
Jadi cek segera ya:
- Berobat dengan siapa
- Obat-obatan yang harus dimiliki
Berobat ke Dokter
Bila pilihan utama adalah berobat ke dokter maka harus diperhatikan hal berikut:
- Apakah ke dokter umum
Biasanya untuk konsultasi bisa saja ke dokter umum serta mengobati penyakit yang masih dinilai 'penyakut umum' sehingga belum perlu ke dokter spesialis. Contohnya batuk, pilek, asma level ringan, dan lain-lain.
- Apakah ke dokter spesialis
Berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter umum serta pemeriksaan maka beliau memutuskan kita seharusnya berobat ke dokter spesialis.
Biasanya dokter umum akan mengarahkan kita ke dokter spesialis mana serta menuliskan surat rujukan sesuai hasil pemeriksaan & diagnosa beliau ata penyakit kita dan surat tersebut diserahkan ke kita untuk lanjut disampaikan kepada dokter spesialis yang menjadi tujuan.
Berobat ke Dokter Spesialis
Siapkan juga berkas BPJS yang kita gunakan untuk berobat. Bila dokter umum telah merekomendasikan dokter spesialis untuk mengobati penyakit kita maka bisa saja kita mendatangi tempat praktik dokter spesialis (baik yang dibuka oleh beliau secara pribadi, bisa juga ke rumah sakit dan juga klinik).
Andaikata kita telah mengetahui tujuan pengobatan kita tentu saja bisa langsung ke dokter spesialis yang di maksud. Contohnya saat mengalami mual sewaktu awal kehamilan, bisa saja langsung ke dokter spesialis kandungan. Misalkan yang sakit adalah anak kita dalam kisaran usia 0-13 tahun maka langsung saja berobat ke dokter spesialis anak, dan seterusnya.
Bila spesifikasi penyakit belum bisa kita tentukan, maka biasanya dokter umum merekomendasikan ke dokter spesialis tertentu. Misalnya, kita merasa ada penyakit menyerang mata kita.
Berhubung memerlukan surat rujukan dari dokter umum maka surat rujukan tersebut dibuat untuk berobat ke dokter spesialis mata. Namun hasil pemeriksaan dokter spesialis mata malah menyebutkan mata kita baik-baik saja dan pemeriksaan harus dilanjutkan ke dokter spesialis penyakit dalam. Beliaupun membuat surat rujukan kepada dokter spesialis penyakit dalam untuk mengobati kita,.dan seterusnya.
Nah demikian pengalamanku yang bisa kubagikan. Good luck.
Saya jarang berobat ke dokter umum karena ayah, kakak dan juga suami saya seorang perawat, *uhuk*. Jadi kebanyakan kalau penyakit ringan bisa langsung diobati atau bila tidak setidaknya sudah bisa menduga spesifikasi penyakitnya. Ternyata kalau belum tahu, kita bisa ke dokter umum dulu ya, baru beliau yang merekomendasikan ke dokter spesialis apa, *barutahu*, "selfkeplak*.
ReplyDeleteHehe...demikianlah.
Delete