Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kulit Kepala Gatal tapi Bukan Kutuan

Kulit kepalaku terasa gatal.  Padahal baru aja keramas.  Masih berpikir positif siapa tau semut sedang bertualang di kepalaku.  Kutuan? Gatalnya biasanya lebih parah, ada rasa radang juga berasa banget kalo ada yang berjalan di kepalaku.  Kalo yang kali ini rasa gatal thok.

pexels-campus-production
Sumber: pexels

Penasaran, mulai kusisir rambutku dengan kepala menunduk.  Anak sisir yang kugunakan agak rapat jadi bisa membuat apa yang di kepala nyangkut di sisir tersebut dan jatuh ke alas kain yang kupakai untuk mewadahi apa saja yang berjatuhan dari kepalaku.  Kali aja ada cuan yang jatuh ya kan (asaaal !!).

Ketombe pun Berjatuhan

Selama kira-kira 1-2 menit kusisir rambutku lalu kuperhatikan apa saja yang mendarat cantik pada alas kain.  Ternyata yang berjatuhan adalah ketombe, tapi ketombe ini nggak pernah jatuh pada bagian bahu bajuku.  Akhirnya ketemu deh penyebab gatal pada kulit kepalaku.  Serpihan kulit kepala ini lah biangnya.

Aku pun instrospeksi diri nih bagaimana sih diriku merawat kesehatan kepala, maksudnya rambut & kulit kepala.  Kalo mengenakan kerudung sebenarnya nggak layak dijadikan biang munculnya ketombe, tapi apakah kerudungku itu lama nggak diganti?  Kemudian, berapa kali dalam seminggu aku keramas? Kalo keramasnya seminggu sekali, wah udah jelas nih aku nggak menjaga kebersihan rambut & kulit kepala ya.  Seharusnya kalo udah merasa banyak keringat di bagian kepala, setiap hari keramas pun nggak masalah. 

Kenalan Dulu dengan Ketombe

Bagi yang pernah atau sedang diserang ketombe tentu tau nih gimana wujudnya.  Berupa serpihan putih dan ada di kulit kepala.  Dikenal juga dengan nama dandruff.

Munculnya ketombe disebabkan:
  • Dermatis seboroik, biasanya kulit kepala meradang dan serpihan kulit kepala berwarna putih kekuningan.
  • Jarang keramas pun menyebabkan minyak dan sel kulit mati bertumpuk lalu lahirlah ketombe.
  • Jamur Malassezia sp. bisa tumbuh banyak di kulit kepala bila kondisi panas dan lembab dan akhirnya ketombe pun muncul.
  • Kulit kepala kering pun bisa menyebabkan ketombe.
  • Terjadinya dermatitis kontak akibat hipersentisitivitas kulit kepala dengan produk perwatan rambut.
Sumber: istock unsplash


Bagaimana Mengusir Ketombe?

Berdasarkan pengalamanku, tapi bisa jadi berbeda ya karena kondisi kulit kepala kita juga berbeda.

Kulit kepala dan rambutku cenderung berminyak, jadi biasanya aku memilih shampo untuk rambut berminyak.  Semenjak ketombe menyerang akupun menggunakan shampo anti dandruff alias anti ketombe untuk rambut berminyak.

Jenis shampo anti ketombe memang berbagai macam, jadi harus bisa nih memilih yang tepat sesuai dengan kondisi kulit kepala & rambut.  Keramasnya juga harus dijaga ya, jangan sampai seminggu sekali.  Bisa 2 kali dalam seminggu atau setiap hari.  Pemakaian shampo anti ketombe ini memang memakan waktu maksimal 2-3 menit didiamkan dulu di kepala baru kemudian dibilas.

Selain shampo, gunakan kerudung (bagi yang berhijab) yang bersih dan ganti lah paling tidak sehari sekali.  Kalo aku biasanya yang kuganti sehari sekali adalah pelapis kepala, sebelum mengenakan kerudung.

Ok, demikian pengalamanku melawan ketombe yang menyerang kulit kepalaku. Jangan putus asa ya.
Mia Yunita
Mia Yunita Seorang emak | Lifestyle Blogger | Kontributor Opini | Love to eat, read, pray & jalan-jalan

Post a Comment for "Kulit Kepala Gatal tapi Bukan Kutuan"