Bingka Barandam Wadai Khas Ramadan di Banua
Maaf yah baru aja nih nulis tentang 'Bingka Barandam'. Sebenarnya kue (wadai) ini adalah salah satu kuliner tradisional asal Banjar yang menjadi favoritku.
Sumber: Koleksi Pribadi |
Pernah nggak kamu mendengar atau bahkan mencicipi dan menikmati Bingka Barandam?
Bagi yang baru tau tentang wadai ini tentu merasa tergelitik ya. Berhubung yang pernah tau tentang bingka pasti bertanya-tanya kok ya beda tampilannya dengan bingka yang dikenal.
Bingka Barandam Memang Beda
Biasanya Bingka Barandam beredar di pasaran pada saat bulan Ramadan. Ini menjadi salah satu ciri khas dari Bingka Barandam yang membuatnya berbeda dengan kue-kue tradisional asal Banjar lainnya.
Saat bulan Ramadan berakhir, kue ini pun kadang disajikan saat lebaran. Selanjutnya kue ini pun nggak beredar di pasaran kecuali misalnya kita request order. Bisa aja sih dibikinin. Silakan ditanyakan langsung kepada penjual atau pembuat kue-kue (wadai) khas Banjar.
Keunikan Selanjutnya Ada Lagi?
Ada dong. Bagi yang pernah liat lanjut nyicip wadai Bingka yang ada di Kalsel tentunya menemukan keunikan pada Bingka Barandam ini.
Bingka Barandam tidak menggunakan santan sebagai bahan. Tekstur wadai pun tentu berbeda dengan bingka yang menggunakan santan yaitu tidak 'berminyak'.
Selain tidak menggunakan santan, bingka barandam tidak menggunakan gula sebagai bahan pembuat kue. Jadi yang terasa pada kue ini memang tidak terlalu manis.
Barandam di Air Gula
Bingka barandam disajikan dengan 'berandam' di air gula.
Kalo diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, 'bingka barandam' yaitu kue bingka yang berendam.
Jadi ada air gula yang nantinya menambah rasa manis pada bingka barandam yang disajikan. Gula yang dijadikan bahan pada air gula adalah gula aren. Tapi bila ingin menggunakan gula pasir ya bisa.
Sumber Koleksi Pribadi |
Air gula ada yang berwarna agak kekuningan. Biasanya ditambahkan sedikit bahan pewarna makanan/minuman. Bila diolah dari gula aren tentunya tidak perlu repot menggunakan bahan pewarna.
Berbuka Puasa dengan Bingka Barandam
Kue ini dibuat dari campuran bahan tepung terigu, telur, gula dan garam.
Proses memasaknya cukup dengan ditatuh pada cetakan khusus dengan bentuk agak bulat dan berukuran kecil. Kira-kira berdiameter 5 cm. Kemudian dipanggang.
Begitu sudah masak, kue ini disajikan bersama air gula. Bolej langsung direndam atau disajikam terpisah seperti pada foto di atas.
Tekstur kue yang agak lembut serta rasa manis yang didapat dari air gula tentunya menambah kenikmantam kue ini. Usai menyantapnya, tubuh pun terasa segar dan terisi energi kembali.[]
Post a Comment for "Bingka Barandam Wadai Khas Ramadan di Banua"
Terima kasih untuk kunjungan & komentarnya ya. Jangan bosen mampir ke blog ini. Oya, jangan tuliskan link hidup pada komentar Anda.