Pengalamanku Saat Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi Covid-19. Better late than never adalah prinsipku sewaktu memutuskan untuk ikut vaksinasi Covid-19. Aku pribadi memang 'selektif' mencari lokasi vaksinasi, selain itu juga memperhatikan fakta-fakta yang terjadi selama program vaksinasi diadakan. Intinya, aku nggak mau lokasinya jauh dari rumah dan berdesakan apalagi sampe dorong-dorongan.
Saatnya untuk Membuat Keputusan
Aku akhirnya memutuskan untuk ikut vaksinasi itupun setelah memperhatikan kondisi tubuhku dan anakku. Kami berdua sama-sama alergi pada saluran pernafasan. Tiap hari seperti orang kena pilek. Bersin-bersin kemudian selalu sangu tisu untuk menyeka ingus. Tapi nantinya berhenti sendiri. Khawatirnya kalo kemudian alergi ini malah nambah jadi pilek dan batuk beneran gitu.
Di satu sisi aku pun kadang punya masalah asam lambung dan Hb rendah. Males banget dong kalo sampe pas kambuh ya kan. Kondisi kayak gini khawatinya berefek begitu setelah divaksinasi. Jadi akupun daftar sembari memperhatikan hal-hal yang menambah imunitas tubuh.
Ketahui Jenis Vaksin yang Ada di Daerah Kita
Stok Astra Zeneca sudah habis saat aku mulai mendaftar vaksinasi. Kebanyakan program vaksinasi Covid-19 menyediakan Sinovac (Corona Vac). Kemudian bisa saja mendapatkan Moderna kalo pasa ada stoknya. Di satu sisi karena ketersediaan stok yang ada juga kan, manfaat vaksin juga sama yaitu agar tubuh imun terhadap serangan virus Covid-19, itulah menurutku sebab dari 'gak usah pilih-pilih vaksin'. Wong yang ada jenis itu ya gimana mau milih ya kan?
Jadi saat aku mendaftar ada dua jenis vaksin saat itu. Sinovac (Corona Vac) & Moderna. Pfizer menyusul kemudian seminggu sebelum aku melakukan vaksinasi kedua.
Mendaftar Vaksinasi Covid-19
Survei aku lakukan melalui Instagram juga Googling. Kadang ada juga sambil liat w.a story dari akun teman-teman. Alhamdulillah, puskesmas-puskesma di kotaku, Banjarmasin, memiliki akun Instagram. Jadi mudah memantau lokasi puskesmas, waktu dan cara pendaftaran vaksinasi plus jadwal vaksinasinya.
Akhirnya aku pun memutuskan milih puskesmas yang jaraknya sekitar 1,8 km (demikian kata Google Maps hehe). Pendaftarannya gampang aja kok, bawa fotokopi KTP dan tuliskan no.hp pada fokopi KTP tersebut. Kumpulkan ke petugas yang jaga. Untuk melihat giliran kita kapan vaksinasi, tinggal pantengin IG story puskesmas tersebut. Giliranku lumayan lama sih, sekitar sebulan baru dipanggil.
Ada catatan tambahan untuk syarat pendaftaran, yaitu kalo pernah terserang Covid-19, upayakan sudah setelah waktu 3 bulan pada saat sembuh.
-nunggu giliran- |
Vaksinasi 1
Akupun memperkirakan kapan akan dipanggil. Komentar dari netizen dan jawaban dari pihak puskesmas yang biasanya aku jadikan acuan. Jadi begitu setelah 1 minggu pendaftaram baru deh aku merhati'in IG story puskesmas yang memuat jadwal dan nama-nama peserta vaksinasi. Sekitar 1 bulanan ternyata baru dipanggil.
Berhubung vaksinasi yang akan kulakukan ternyata jumlah pesertanya sekitar 250 orang (meski pastinya ada yang mengundurkan diri), aku pun tetap berangkat lebih pagi. Dari rumah jam 7.30 tuh. Sesampai di puskesmas ternyata udah rame meskipun nggak berdesakan. Kemudian lanjut deh aku registrasi ulang dengan mengumpul KTP kepada petugas.
Rapikan ya, nunggunya gak pake berdesakan, dorong-dorong, apalagi rebutan |
Urutannya begini nih:
- Kumpul KTP kepada petugas
- Mengisi data diri pada lembar observasi
- Menunggu panggilan untuk verifikasi data diri
- Verifikasi data diri
- Menunggu panggilan vaksinasi
Kalo udah dipanggil untuk vaksinasi (yang sabar ya, aku aja harus nunggu 3 jam loh dari awal-akhir) maka akan melalui prosedur berikut:
- Kumpul lembar observasi yang tadi diisi dengan data diri kepada petugas
- Lembar observasi diisi oleh petugas dengan data dari hasil observasi (tekanan darah, suhu tubuh, menanyakan apakah kita mengidap penyakit-penyakit tertentu karena bisa berefek pada tubuh bila tetap divaksinasi)
- Vaksinasi
- Diberi print out sertifikat vaksin, versi digitalnya ada di akun pedulilindungi.
Jadi untuk vaksinasi 1, aku dan anakku menunggu giliran sekitar 3 jam'an. Datengnya sekitar jam 8 dan kelar jam 11.30
Efek Vaksinasi 1
Tiap orang tentu mengalami hal yang berbeda ya tapi ada juga yang sama, terkait setelah vaksinasi pertama. Kalo aku mengalami:
- Pegal pada bagian yang disuntik selama 2 hari
- Ngantuk dan lapar selama 1 hari (sampe H +1)
Nggak ada demam, pusing dan lain-lain. Jadi pas ngantuk ya tidur, kalo lapar ya makan. Untung cuma sehari.
Vaksinasi 2
Pada lembar print out sertifikat, tertulis tanggal vaksinasi kedua, yaitu tanggal 20 Oktober. Nah, berhubung tanggal 20 itu adalah hari libur nasional, jadi mundur deh ke tanggal 21.
Sewaktu vaksinasi kedua aku dan anak datang agak siangan. Pede bakal dipanggil cepet nih. Eh ternyata, setelah registrasi ulang dengan mengumpul sertifikat vaksinasi 1 lanjut nunggu panggilan selama 2 jam. Jadi dari 9 sampe jam 11 tuh. Lumayan ya 2 jam.
Untuk prosedur tetap sama dengan vaksinasi pertama, bedanya bukan ngumpul KTP ya tapi sertifikat vaksinasi 1.
Efek Vaksinasi 2
Ada yang bilang efek vaksinasi kedua bisa lebih daripada vaksinasi 1. Ada juga yang nggak kenapa-napa. Kalo aku?
- Pegel pada bagian yang disuntik cuma sehari
- Agak demam pas bangun tidur siang (jadi usai vaksinasi, aku langsung maksi lanjut sholat trus bobo), tapi malemnya udah normal
- Laper dan ngantuknya malah sampe dua hari.
Gimana dengan teman-teman nih? Aku vaksinnya masih yang Sinovac lo ya hehehe. Entah nih kalo pake vaksin Moderna atau Pfizer akan berefek seperti apa.
💢💢💢
Alhamdulillah, tuntas nih udah vaksinasi Sinovac 1 & 2. Berikutnya ya tetep disiplin dalam menjalankan prokes ya.
Alhamdulillah ya mbak, akhirnya sudah vaksin 1 dan 2, yeay, btw itu pas sampe lokasi kudu daftar ulang ya mb, berarti bisa aja kita yg di panggil belakangan ya krn telat daftar ulang, membantu sekali cerita pengalamannya mba
ReplyDeleteIya. Jadi kl mau dipanggil duluan ngumpul ktp atau surat vaksin 1 harus pagi² juga.
Deletestay safe and stay healthy ya kak :D
ReplyDeleteaku inget tuh mba, pas ak vaksin pas baru banget sembuh dari flu, masih agak keliyengan cuma yawda kan ya ikhtiar daripada nantinya susah lagi nyari vaksin, alhamdulillah sekarang sudah komplit nih kalo saya
ReplyDeleteSaya sudah tuntas vaksin 2 kali, Mbak. Efeknya sedikitngantuk saja, yang lainnya biasa. Alhamdulillah. Semoga sehat selalu yaa.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak, vaksinnya sudah lengkap.
ReplyDeletesaya juga bulan lalu tuntas vaksin kedua.
Alhamdulillah saya malah vaksin kedua yang efeknya gak sepayah di vaksin pertama .
Happy banget bacanya
ReplyDeleteTambah happy baca komen semua teman sudah divaksin
Saya juga udah dan ngerasa lega karena imunitas bertambah
Saya pun dulu gitu. Tidak langsung daftar vaksin. Lihat pengaruh ke orang-orang dulu. Tapi akhirnya daftar juga, dan pilihan jatuh ke sinovac. Yang sedikit efek kipinya. Cuma ngantuk saja.. Lega ya sudah vaksin
ReplyDeleteEfek sampingnya beda-beda pada tiap orang ya mbak. AKu cuma pegel dibagian yang disuntik. Cuma sehari saja. Besoknya enggak lagi. Gak demam dan ga mengalami lapar dan ngantuk berlebih. Apapun itu, semoga setelah ini semua sehat-sehat selalu ya mbak.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak sudah melewati serangkaian vaksin. Saya belum nih. Awalnya nunggu giliran, eh malah kena covid-19 jadinya ya masih menunggu masa jeda untuk mendaftar lagi.
ReplyDeleteAlhamdulillah aku dah lengkap vaksinasi COVID-19. Pertamakali vaksin waktu H-3 sebelum puasa ramadhan kemaren. Dan sejak pasca vaksin aku udah pernah flu dan batuk lagi.
ReplyDeleteAlhamdulillah aku dah lengkap vaksinasi COVID-19. Pertamakali vaksin waktu H-3 sebelum puasa ramadhan kemaren. Dan sejak pasca vaksin aku gak pernah flu dan batuk lagi.
ReplyDeleteVaksinasi mendorong membentuk herd immunity, tetap prokes. Salam sehat buat semua
ReplyDeleteWaktu vaksin pertamaku efeknya pegel dan laper. yg kedua malah ngantuk banget. Pengenny tidur terus selama dua hari. Alhamdulillah tensi ga terlalu tinggi.
ReplyDeleteDaku waktu yang ke-1 sakit kepala Ummi, tapi yang pas kedua cenderung gatal pada bagian bekas suntik. Alhamdulillah sudah lengkap vaksinnya ya, sehat² selalu kita, aamiin
ReplyDeleteSama mba, akupun awal agak ragu utk vaksin karena faktor riwayat kesehatan. Tapi akhirnya aku beranikan juga, Alhamdulillah ga ada KIPI yg berbahaya
ReplyDeleteLega juga rasanya
Alhamdulillah. Vaksin sudah lengkap ya Mbak. Saya juga baru akhir Oktober ini vaksin ke-2 setelah harus melewatkan 3 bulan setelah sembuh dari Covid-19. Semoga kita selalu disehatkan dan dalam perlindungan Allah SWT
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah di vaksin dosis 1 dan 2. Ikhtiar untuk melindungi diri ya mbak. Alhamdulillah juga nggak ada keluhan berat setelah di vaksin.
ReplyDeletehoree udah komplit ya mbaa.. aku nih belum, karena AZ kan jaraknya 3 bulan, jd masih nungguin :D doakan aku jg aman2 yaa nanti pas kedua
ReplyDeleteAlhamdulillah saya udah tuntas dua kali vaksin COVID-19. Terbilang telat sih saya ikutnya, baru mau suntik vaksin pas lagi heboh-hebohnya penyebaran varian Delta
ReplyDeleteSyukur ya Mbak vaksin COVIDnya udah lengkap. Meski begitu emang prokes harus tetap jalan karena pandemi belum berakhir.
ReplyDeleteYa semoga saja herd immunity melalui proses vaksinasi ini bisa segera tercapai
Mpo juga sinovac, panas dingin aja sih. Minum paracetamol sembuh. Cuma semalam doang
ReplyDeleteSaya vaksin kedua malah lebih nggak terasa. Hari ini, alhamdulillah bareng teman-teman kantor sudah dapat konfirmasi dari pihak Dinkes Kota Surabaya untuk vaksin ke-3.
ReplyDeleteBismillah sehat selalu kita semua.