Audiometri : Apa'an Tuh?
Assalamu'alaikum
Kali ini Emak mau membahas tentang Audiometri. Baidewei, apakah itu Audiometri. Ngubek di wikipedia, definisi dari Audiometri yaitu:
Pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan dengar)
Kenapa sih Emak jadi ngebahas masalah Audiometri?
Jadi, sewaktu Emak ngurus masalah pendaftaran sekolah anak Emak yang pengen ngelanjutin ke SMK, pada syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tercantum untuk menyiapkan Surat Tidak Buta Warna & Surat Sehat Pendengaran.
Kalo Surat Tidak Buta Warna gampang ngurusnya, tinggal ke Puskesmas terdekat dan tidak dipungut biaya sama sekali. Waktu itu Emak nanya, kok bisa gratis? Kata petugas Puskesmas, gratis karena diperlukan untuk pelajar.
Berbeda dengan Surat Sehat Pendengaran. Harus ke dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) dulu, diperiksa kondisi telinga, kemudian dibersihkan baru lanjut ke laboratorium THT center. Nah, ternyata oleh dokter THT dibikinin tuh surat untuk Tes Audiometri ke laboratorium.
Sumber: sentraalkes.com |
Maunya sih motoin isi lab dan aktivitas tes, tapi karena peraturannya nggak dibolehin untuk memoto, ya nyomot di Mbah Google deh.
Jadi, saat melakukan tes, dipersilakan masuk ke sebuah bilik lalu duduk manis kemudian dipasangin headphone. Petugas lab ngasih arahan, kalo denger suara Tiiittt di telinga kanan, angkat tangan kanan, sepelan apapun suaranya kalo masih kedengeran tetep angkat tangan. Demikian halnya untuk telinga kiri, angkat tangan kiri. Ini untuk tes suara pada audiometri.
Lanjut tes getaran. Jadi headphone dilepas dan diganti dengan alat yang dicantelin pada bagian belakang daun telinga. Kalo berasa getaran hingga sepelan apapun di bagian telinga kanan, angkat tangan kanan. Demikian juga dengan telinga kiri.
Tesnya cuma sebentar kok. Kira-kira 15 menit. Hasilnya : Normal hearing.
Koleksi Pribadi |
Berapa biaya tes Audiometri? Tentunya tergantung masing-masing rumah sakit ya. Kalo Emak kemarin biayanya Rp.160.000.
Alat untuk Tes Audiometri dinamakan Audiometer yaitu peralatan elektronik untuk menguji pendengaran.
Audiometer diperlukan untuk:
- mengukur ketajaman pendengaran
- digunakan untuk mengukur ambang pendengaran
- mengindikasikan kehilangan pendengaran
- pembacaan dapat dilakukan secara manual atau otomatis
- mencatat kemampuan pendengaran setiap telinga pada deret frekuensi yang berbeda
- menghasilkan audiogram (grafik ambang pendengaran untuk masing-masing telinga pada suatu rentang frekuensi)
- pengujian perlu dilakukan di dalam ruangan kedap bunyi namun di ruang yang heningpun hasilnya memuaskan
Oke, sekian dulu ya. Wassalam 💗
Baru tahu ada tes pendengaran. Yang sering tahu sih tes buta warna ya. Tapi lumayan ribet juga ya administrasi mau masuk SMK.
ReplyDeleteDuh, saya malah sering pakai headset nih. Jadi ragu kalau bisa mengurangi kemampuan pendengaran.
bisa check up dulu ke THT nanti akan diarahkan ke lab untuk tes audiometri
DeleteWaaaah, harganya masih terjangkau tesnya, bisa jadi tolak ukur ketajaman pendengaran kita ya.
ReplyDeleteiya, insya Allah bisa
DeleteSaya baru tahu ada tes ini plus baru tahu juga kalau mau masuk SMK harus ada surat sehat pendengaran. Tapi, tesnya nggak lama juga ya, Mbak.
ReplyDeletekalo antriannya sepi ya akan cepet hehe. kalo tesnya sendiri sih paling 15-20 menit
DeleteWah jadi ingat anakku yang cewek pas mau daftar masuk SMP, mesti ada surat keterangan sehat mata dan telinga. Sekarang sekolah² pakai syarat begini buat menentukan metode saat pembelajaran pada si anak kali ya
ReplyDeleteentahlah hehe, aku cuma ngikutin arahan untuk memenuhi syarat yang ditentukan
DeleteJadi kepikiran, kira-kira lapangan kerja apa ya yang menyaratkan calon pegawainya harus tes audiometri? Hihii. Menarik nih, saya pun baru baca informasinya. Terima kasih sudah menambah pengetahuan kita yaa mba.
ReplyDeletemungkin yang tempat kerjanya bising begitu ya.
DeleteUntuk SMK tertentu ya mbak?
ReplyDeleteKarena ngga ada relevansinya untuk beberapa prodi
Dan gimana jika calon peserta didik mengalami kesulitan pendengaran tapi bias menggunakan hearing aid?
iya, nggak semua prodi. kalo peserta didik mengalami kesulitan pendengaran mungkin masuk jalur inklusi.
DeleteWaaahhh baru tau. Agak mahal juga ya, kalau tes buta warna di beberapa RS, bayar juga soalnya tapi nggak semahal audiometri ini.
ReplyDeleteya, lumayan mahal.
DeleteWah informasi baru buat aku ni..
ReplyDeleteMakasih sharingnya ya mbak
ya sama-sama
DeleteKayaknya aku butuh tes pendengaran nih. Kadang suka gak nyambung aja dan lama baru ngeh omongan orang hahahaa
ReplyDeletewuaduuhhh hahahah, kocak nih
DeleteOh sekarang untuk tes tidak buta warna udah gratis ya, dulu tahun 2014 waktu anak sulung masuk SMK masih bayar. Iya ya dua tes ini memang diperlukan kalo masuk SMK.
ReplyDeleteMungkin kebijakan masing-masing daerah ada perbedaan ya? Entahlah.
Deleteanak saya masuk SMK sekarang. alhamdulillah tidak ada tes audiometri. mungkin karena jurusan tertentu memang butuh kondisi pendengaran prima ya.
ReplyDeleteAku pernah ikut uji audiometri untuk medical check up kantor. Seru, bunyi suaranya harus benar2 didengarkan biar ga kelewat mencet alatnya. Iya, ga pakai angkat2 tangan kanan-kiri. Mungkin agak beda alatnya sama yg digunakan anak Mbak Mia.
ReplyDeletewaaah mba aku baru tau loh sekarang ada syarat tidak mengalami gangguan pendengaran.
ReplyDeletedulu pas aku masuk SMK cuma gk buta warna aja
Dan ternyata sudah ada tes seperti itu masuk SMK ya. Padahal dulu tidak ada. Bahkan seingat saya tes masuk SMK tidak ada tes buta warna juga hehe. Las kuliah aja
ReplyDeleteBaru tahu nah ada tes begini buat masuk sekolah. Biayanya juga nggak terlalu mahal ya, ka.
ReplyDeleteSekarang ternyata ada tes seperti ini ya mba.. dulu sewakti saya sekolah belum ada yg seperti ini .. semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan menghasilkan sdm yg semakin berkualitas.
ReplyDeleteSumpah mbak aku baru tau ada tes pendengaran.
ReplyDeleteSoalnya kalo k THT biasanya cm d cek gak ada d tes apa apa.
ternyata ada istilahnya kalo kita g denger dikit pasti udah nyebut rada tuli... mau coba dong ntar ngajak emak ngecheck
ReplyDelete