Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hidup Normal Baru, Siapkah? #FBBKolaborasi



Assalamu'alaikum

Welcome June, buhan kelahiranku.  Nah, di bulan Juni ini, tema FBB Kolaborasi  adalah tentang Hidup Normal Baru.  Kalo dalam bahasa kerennya tuh dikenal dengan istilan New Normal Life.  Wah, kebayang gak nih maksudnya apa?  Berasa baru nikah aja ya, selamat menempuh hidup baru wkwkwk. Apaa'an sih.

Ok lanjut.  Untungnya FBB Kolaborasi kali ini ngajakin nulis tentang hidup normal baru.  Udah numpuk di kepala Emak nih pengen nulis apaan aja.  Siap dah buat ditumpahin dalam blog collab kali ini,

Jadi gini, Indonesia ternyata jelas nggak luput dari serangan Novel Corona virus ini.  Berbagai wilayah yang penduduknya terkena infeksi virus ini akhirnya menderita penyakit Covid-19.  Pemerintah pun memberlakukan protokol kesehatan dari yang minimalis hingga yang dianggap maksimal sebagaimana yang juga dilakukan oleh negara-negara lainnya. 

Contohnya aja seperti Wuhan, wilayah Tiongkok yang pertama kali diketahui adanya panyakit Covid 19 ini.  Pemerintah Wuhan pun memberlakukan lockdown.  Begitu pula halnya dengan pemerintah Tiongkok juga kemudian bergerak memantau dan bertindak untuk memutus mata rantai penularan virus pada daerah-daerah yang diketahui masyarakatnya telah terinfeksi.  Selain Wuhan dan daerah-daerah di Tiongkok, pemerintah di negara-negara lain pun memberlakukan lockdown, contohnya seperti di Italia, Korea Selatan, Jepang, India dan seterusnya.  Untuk hasil sendiri, ada yang kurva pertambahan penduduk terinfeksi kondisinya melandai.  Artinya memang belum sepenuhnya tuntas tapi angka infeksi memang berkurang. 

Kenapa belum tuntas, kalo baca di artikel-artikel ya, menurut berbagai penelitian, virus Corona ini punya kemampuan untuk mudah bermutasi & kalaupun udah menyerang ya bergantung kembali kepada imunitas tubuh yang terinfeksi.  Sebab, obatnya ataupun vaksinnya sendiri memang belum ada.  Untuk saat ini masih sedang diteliti terkait vaksin juga cara pengobatan lain yaitu terapi plasma darah konvalesen.  Semoga upaya ini bisa berhasil untuk pencegahan juga pengobatan ya, aamiin.


Nah, selama lockdown jelas kan ya roda kehidupan nggak berputar sebagaimana mestinya.  Semua aktivitas terpusat di dalam rumah.  That's why terkenal banget #stayathome, #dirumahaja, #wfh atau #workfromhome, #studyfromhome.  Untuk di Indonesia, nggak ada lockdown ya.  Kalopun ada, itu skala lingkup wilayah terbatast.  Mau tau di mana?  Ya, di kota Tegal.  Wah, salut nih bisa lockdown (walopun kemudian dilanjutkan dengan PSBB).  Karena nggak gampang lo ngadain lockdown, antara pemerintah dan masyarakat kudu ada kerja sama yang solid.  Contohnya aja, pemenuhan kebutuhan mendasar bagi masyarakat agar bisa bertahan nggak keluar rumah selama waktu yang ditentukan juga nggak ada pihak-pihak yang ngeyel & nggak taat protokol kesehatan.


Jadi, akhirnya yang diadakan di +62 adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ada juga PSBK (Pembatasan Sosial Berskala Kecil).  PSBB & PSBK ini nggak seketat lockdown.  Jadi masih bisa keluar rumah jika ada keperluan mendesak.  Kalopun diliat dan dirasakan roda perekonomian baik pada pemerintah juga masyakarat memang nggak berjalan normal ya.  Akhirnya pemasukan pun berasa seret. Pahitnya, itu terjadi di seluruh dunia hlo hehehe, nggak hanya di Indonesia.  Amerika Serikat yang negara adidaya pun dengan puncaknya pada masa pandemi ini berasa banget menjadi The Sick Man.



Dunia pun (nggak hanya Indonesia), akhirnya memutuskan memberlakukan New Normal Life alias Hidup Normal baru. Istilah new normal sendiri berkaitan dengan sebuah nama yaitu Roger McNamee.  Siapa dia? Dia adalah seorang investor teknologi.  The New Normal: The Great Opportunities  in a Time of Great Risk adalah buku yang ia tulis untuk menghadapi masalah krisis ekonomi, diterbitkan di tahun 2004. Jadi, intinya wabah pandemi saat ini ya memang berimbas pada krisis ekonomi dunia. 


Nah, bagaimana penerapan New Normal sendiri di masa pandemi ini?  Bulan April lalu, WHO pun telah memberikan 6 kriteria bila suatu negara akan menjalankan New Normal.

  • Negara sudah terbukti transmisi Covid-19 telah terkontrol
  • Kapasitas sistem kesehatan mampu mendeteksi, menguji, mengisolasi dan menangani setiap kasus serta menelusuri kontak
  • Mengurangi risiko wabah pada tempat berisiko tinggi seperti fasilitas kesehatan, rumah lansia dan pemukiman padat
  • Upaya pencegahan harus diterapkan di tempat kerja, sekolahdan tempat umum lain
  • Risiko penyebaran kasus imported dapat dikembalikan
  • Masyarakat sepenuhnya diedukasi, serta ikut berperan dan diberdayakan dalam masa transisi ini


Jadi berdasarkan 6 kriteria tersebut, Indonesia walaupun telah berusaha namun masih belum bisa memenuhi.  Lalu, yang dijalankan saat ini, dimana PSBB di daerah-daerah tertentu sudah tidak diberlakukan namun di sini pemerintah tetap mengupayakan baik pada sisi pejabat hingga akar rumput untuk tetap menjalankan protokol kesehatan baik pada sisi kebijakan juga edukasi.

Kalo kata Emak sih, sebenarnya saat ini Indonesia memang tengah menjalankan 'new normal' dengan kondisi yang ada saat ini.  Jadi jangan anggap sudah hidup semula seperti dulu-dulu. Kita semua nih harus mampu disiplin menjalankan protokol kesehatan. Emak pribadi mengupayakan tetap #dirumahaja #wfh, keluar kalo ada keperluan aja.  Entahlah nih gimana nasib si Bapak yang akan lanjut kerja juga si Boy yang lanjut sekolah.  Semoga keluarga Emak dan keluarga seluruh dunia bisa selamat deh dari serangan virus Corona ini.

Ok, sampai jumpa di tulisan FBB Kolaborasi selanjutnya. Wassalam.

Mia Yunita
Mia Yunita Seorang emak | Lifestyle Blogger | Kontributor Opini | Love to eat, read, pray & jalan-jalan

10 comments for "Hidup Normal Baru, Siapkah? #FBBKolaborasi"

  1. Paling cemas tu memikirkan anak-anak Kak. Mereka belum paham harus jaga jarak dsb. Berharap Indonesia segera pulih dari wabah ini. Entah bagaimana kalau berkepanjangan sampai akhir tahun. Harus banyak hal yang kita ubah dalam hidup. Ya kalo Kak.

    ReplyDelete
  2. Psbb itu rasanya gimana gitu. Menahan diri buat nggak keluar rumah demi menjaga kesehatan. Sementara di luar banyak yang santuy. Tapi fokus saja sama kesehatan diri dan keluarga supaya nggak stres melihat keramaian di luar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul banget mbak, kadang mulut tak kuasa berucap mata pun yg bicara. orang yang gak pake masker suka saya liatin. ngerasa nggak tu wkwkwk

      Delete
  3. Paling khawatir emang tentang anak yang kembali sekolah sih ya, soalnya mereka banyak belum paham. Apalagi tetanggaku anak SD bilangnya bosen di rumah mending sekolah. Semoga saja mereka tetap sehat2 saja aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kalopun sekolah juga harus ketat nih jaga jaraknya

      Delete
  4. Setuju sekali dengan mba.. kita sebagai emak - emak tetap lebih banyak dirumah aja, dan keluar rumah jika memang ada keperluan penting dan wajib. Jujur saya sendiri masih kepikiran tentang kondisi new normal ini untuk kegiatan anak sekolah dan kegiatan anak lainnya diluar rumah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, apalagi kalo anak udah mulai jenuh dan minta jalan-jalan. udah gatel kakinya mau ke mal. kataku kondisinya masih belum normal. belum bisa bebas jalan-jalan.

      Delete
  5. Meskipun sekarang sudah memasuki PSBB transisi tapi gak boleh kebablasan ya, harus patuh sama protokol kesehatan

    ReplyDelete